Pewilayahan komoditas di daerah ini seperti telah dikemukakan dalam tulisanan sebelumnya, ditentukan atas dasar hasil penilaian kesesuaian lahannya untuk berbagai komoditas unggulan, keadaan lereng/ wilayah secara umum, serta kondisi penggunaan lahan saat ini. gambaran dibawah ini menyajikan hasil pewilayahan komoditas untuk masing-masing kabupaten. Tiap Wilayah Komoditas menunjukkan adanya satu atau lebih tanaman yang dapat dikembangkan pada wilayah tersebut.
Di Riau lahan gambut dapat dipilah menjadi 6 wilayah, yaitu wilayah untuk tanaman padi sawah, nenas, karet, kelapa sawit, kelapa dan tanaman kelapa/ kelapa sawit. Di Jambi lahan gambut dapat dipilah menjadi 5 wilayah, yaitu untuk tanaman padi sawah, nenas, karet, kelapa sawit serta tanaman kelapa/ kelapa sawit, sedangkan di Sumatera Barat hanya dapat dipilah menjadi 4 wilayah, yaitu untuk tanaman padi sawah, kelapa sawit, kelapa serta tanaman kelapa/ kelapa sawit. Wilayah komoditas yang cukup luas di Riau adalah untuk tanaman kelapa (646.238 ha) dan Padi Sawah (342.593 ha). Wilayah kelapa di Riau paling banyak dijumpai di kabupaten Indragiri Hilir, Bengkalis dan Pelelawan, sedangkan wilayah padi sawah antara lain terdapat di kabupaten Indragiri Hilir, Rokan Hilir, Pelelawan, Dumai dan Bengkalis.
Di Jambi wilayah yang cukup luas adalah untuk tanaman kelapa sawit (138.750 ha), padi sawah (104.502 ha), dan kelapa/ kelapa sawit (77.937 ha). Wilayah kelapa sawit yang cukup luas terdapat di kabupaten Merangin, Sarolangun dan Batanghari. Wilayah padi sawah yang cukup luas di Jambi terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Timur, sedangkan wilayah kelapa, kelapa sawit terdapat cukup luas di kabupaten Batanghari dan Tanjung Jabung Barat dan Timur. Di Sumatera Barat wilayah yang cukup luas adalah untuk kelapa sawit (43.457 ha), padi sawah (17.240 ha) dan kelapa/ kelapa sawit (8.749 ha). Wilayah kelapa sawit terutama terdapat di kabupaten Pesisir Selatan dan Agam, sedangkan untuk wilayah Padi Sawah terutama terdapat di kabupaten Pasaman dan Pesisir Selatan.